AKSI NYATA TOPIK 1 PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM PENDIDIKAN INDONESIA

Perspektif Sosio Kultural dalam Pendidikan- Topik 1 

Pendidikan Profesi Guru PraJabata ini bayak mengajarkan saya hal-hal baru, sehingga saya termotivasi sebagai calon guru profesional untuk dapat berkontribusi dan peduli terhadap pendidikan dan pengajaran. Melalui mata kuliah perspektif sosiokultural dapat menambah wawasan saya mengenai faktor yang penting dalam mendukung jalannya pendidikan. Sebagai pendidik, kita harus memahami bahwa pembelajaran adalah salah satu wadah untuk membentuk peradaban. Dalam mewujudkan pendidikan yang merdeka perlu kerjasama antara pemerintar, guru, orangtua dan masyarakat sekitar. Harapannya, melalui kesinambungan dari faktor sosial, budaya, ekonomi dan politik dapat mencapai tujuan pendidikan secara optimal.
 

Mulai Dari Diri

Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Salah satu mata kuliah yang terdapat di PPG Prajabatan ini adalah perspektif sosiokultural dalam pendidikan. Mata kuliah ini memahami berbagai faktor yang melatarbelakangi kondisi pendidikan di Indonesia. Faktor-faktor itu adalah sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Awalnya saya hanya meyakini bahwa pendidikan hanya dipengaruhi sosial dan budaya. Namun, setelah berdiskusi dan menonton tayangan yang berkaitan dengan pendidikan pandangan saya pun kian bertambah. Ternyata pendidikan akan berkembang dengan baik jika dilihat dari perspektif faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang saling berkaitan. Ternyata faktor sosiokultural sudah ada sejak pendidikan di zaman kolonial.

 Eksplorasi Konsep

Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Pada topik 1 ini, saya mengenal lebih jauh tentang pendidikan di Indonesia dan permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan. Selain itu, pendidikan itu dipengaruhi oleh berbagai faktor. Jika salah satu faktor menjadi penghambat, maka bisa menghambat dalam mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan harus dikembangkan oleh faktor-faktor tersebut agar tujuan pendidikan melahirkan unsur peradaban. Diharapkan pendidikpun tetap bisa berkontribusi besar untuk perkembangan pendidikan meski menemukan hambatan ketika pembelajaran. Selain itu, dengan pengembangan berbagai kurikulum diharapkan peserta didik lebih merdeka dalam belajar dan mampu relevan dengan perkembangan zaman.

Ruang Kolaborasi

Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

    Pada tahap ini saya dan rekan-rekan saya mengamati contoh pendidikan di 5 desa yang berbeda. Kami menganalisis persaman dan perbedaan yang memengaruhi pendidikan di desa tersebut berkaitan dengan faktor sosial, budaya, ekonomi, dan poitik. Melalui video itu pula kami memahami ternyata pendidikan di Indonesia belum bisa dikatakan setara. Akan tetapi, semangat para guru dalam mengabdi mencerdaskan anak bangsa begitu menginspirasi. Mereka sebisa mungkin memberikan pembelajaran yang bermakna untuk peserta didik meski banyak keterbatasan yang harus mereka jumpai.
    Selain itu, semangat para peserta didik dalam pendidikan pun patut di contoh. Mereka bahkan begitu menghargai keberadaan para guru. Peserta didik-peserta didik yang belum terpengaruh teknologi ini ternyata memiliki kercerdasan alam yang belum tentu dimiliki peserta didik di kota. Peserta didik di desa-desa itu bahkan menunjukkan sosial yang tinggi sebab setiap hari mereka masih asik dengan permainan tradisional. Budaya di masyarakatnya pun masih kental terlihat di mana anak-anak terbiasa untuk menari, menyanyi, monolog lucu, dan membuat batik. Selain itu, kami juga mengaitkan dengan teori Vygotsky yang mengatakan bahwa adanya interaksi sosial individu dengan lingkungannya.

 Demonstrasi Kontekstual

Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Tentu ini memberikan motivasi lebih agar saya mendidik dan mengajar dengan hati. Dengan begitu pembelajaran bisa tercapai sesuai tujuan pendidikan. Pendidikan adalah benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat sekaligus instrumen tumbuhnya peradaban. Maka dari itu, penting sekali untuk kita sama-sama membangun pendidikan yang lebih merdeka.

Elaborasi Pemahaman

Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?
Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?
 Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Saya memahami bahwa pendidikan itu harus dibangun oleh berbagai pihak. Selain itu, faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik harus saling terjalin dengan baik. Jika faktor tersebut dapat berkontribusi terhadap pendidikan, maka peserta didik mampu mengikuti perkembangan zaman dan bersaing secara global. Melalui pengimplementasian pendidikan yang saya tonton melalui program Indonesia Mengajar oleh pengajar muda saya dapat memahami bahwa setiap faktor mempengaruhi pembelajaran yang berlangsung dan bagaimana memanfaatkan potensi yang ada untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif. Selain itu, kita sebagai guru harus mampu menuntun peserta didik menemukan dan mengembangkan potensi yang dimiliki. Setelah belajar tentang topik 1 ini pula, kita senantiasa menghargai segala perbedaan budaya, sosial, dan ekonomi. Sebagai guru sebaiknya selalu berpihak kepada peserta didik tanpa perlu melihat latar belakang kondisinya.

Pemahaman yang berubah yaitu ternyata faktor motivasi peserta didik tidak hanya didapatkan melalui faktor sosial. Faktor lain seperti budaya, ekonomi, dan politik pun turut serta mendukung keberhasilan dan hambatan terhadap pendidikan. Selain itu, lebih memahami pentingnya pendidikan sebagai wadah untuk membekali dan menemukan potensi peserta didik. Guru bisa menjadi seseorang yang berpengaruh terhadap kehidupan peserta didik tentu hal itu tidak mudah. Oleh karena itu, tidak ada kata menyerah untuk terus berusaha mengembangkan pendidikan di Indonesia.

Ingin lebih mempelajari faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik agar jika nanti menemukan hambatan karena faktor itu saya bisa tetap memberikan pembelajaran yang bermakna. Selain itu, ingin mengetahui hal apa saja yang bisa menjadi solusi jika menemukan hambatan itu.

Koneksi Antar Materi

Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Perspektif Sosiokultural dalam pendidikan dengan materi kuliah lainnya. hal ini bertujuan agar kami sebagai calon guru mendapatkan wawasan yang luas mengenai pendidikan. Misalnya dengan mata kuliah filosofi pendidikan, kita sebagai guru harus memahami arti dari pendidikan dan peserta didik sebagai objek pembelajaran yang harus dipahami segala kondisinya. Selain itu, sebagai pendidik sepatutnya bisa menembangkan pembelajaran dengan menggunakan kurikulum yang diterapkan dengan tepat. Lalu sebaiknya pendidikan di Indonesia memperhatikan kebutuhan peserta didik yang relevan dengan perkembangan zaman. Pada perspektif sosiokultural berkaitan dengan faktor-faktor yang akan memengaruhi atau menghambat perkembangan pendidikan. Faktor yang dapat memengaruhi atau menghambat itu adalah faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik.

Setelah memahami faktor pendukung atau penghambat, guru pun akan lebih memahami peserta didik dan akan terciptalah pembelajaran yang efektif. Tidak lupa pemahaman akan paradigma baru yang menekankan pada kepribadian peserta didik. Paradigma baru itu berkaitan dengan prinsip Profil Pelajar Pancasila (beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlah mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif). Selain itu, guru lebih merdeka dalam merancang pembelajaran sesuai kebutuhan. Oleh karena itu, guru sebaiknya memiliki visi yang kuat untuk berkontribusi dalam pendidikan.

Aksi Nyata

 Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?
 
Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

 Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Tentu sangat bermanfaat karena pemebelajaran ini menjadi acuan para guru untuk bisa mengadaptasi situasi yang memengaruhi atau menghambat terlaksananya pendidikan. Pada pembelajaran ini pula kami memahami bahwa pembelajaran masih bisa tercapai meski terkadang banyak hal yang menjadi hambatan. Meskipun saya sudah pernah mengajar, kesiapan saya untuk menjadi guru profesiaonal adalah skala 5 karena ternyata banyak hal yang perlu dikaji agar pembelajaran bisa memberikan arti untuk peserta didik. Semoga dengan mengikuti progam PPG Prajaban ini, kami semua bisa menjadi penerus untuk menebarkan benih-benih kebudayaan agar tercipta sebuah peradaban yang baik. Selain itu, meninjau kembali hal-hal yang menjadi hambatan dikala mengajar sehingga tidak akan mengulang kesalahan yang sama.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

AKSI NYATA TOPIK 2 PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL dalam PENDIDIKAN INDONESIA